Green Building, Trend Baru Pasca-Pandemi Covid-19

    Green Building, Trend Baru Pasca-Pandemi Covid-19
    Salah satu green building yang menjadi trend bangunan pasca-Pandemi Covid-19 (Sumber : Rumah.com)

    SURABAYA - Pandemi Covid-19 tidak selalu memberikan dampak buruk kepada masyarakat. Salah satu dampak positif dari pandemi Covid-19 adalah berkurangnya emisi karbon sehingga suhu rata-rata bumi mengalami penurunan. Hal ini memicu munculnya tren baru yakni bangunan hijau atau bangunan yang bebas dari emisi karbon dan ramah lingkungan.

    Konsultan dan Pakar Energi, Pasar Karbon, Perubahan Iklim, dan Keberlanjutan, Dicky Edwin Hindarto, Kamis (12/5/2022) menyampaikan bahwa sejak kasus Covid-19 yang telah menurun, masyarakat mulai sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Sehingga masyarakat mulai berinisiatif untuk membuat bangunan yang ramah lingkungan dan memiliki energi terbarukan.

    Selain itu, tren ini juga menarik perhatian investor dimana investor mulai berfokus pada peluang bisnis yang berkaitan dengan dampak positif terhadap lingkungan. Hal ini sejalan dengan poin Environment, Social, and Government (ESG) agar bisnis yang dilakukan para investor memiliki manfaat yang baik kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

    Dicky Edwin Hindarto yang menjadi pembicara pada suatu seminar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

    Dicky menyampaikan bahwa melalui tren dikalangan masyarakat dan investor tersebut mewujudkan beberapa target yakni pada tahun 2030 beberapa bangunan akan beroperasi tanpa mengeluarkan emisi karbon. Lebih lanjut, pada tahun 2050 seluruh bangunan akan beroperasi tanpa mengeluarkan emisi karbon. “Hal ini telah menjadi target seluruh dunia, ” jelasnya 

    Salah satu solusi untuk mewujudkan target tersebut adalah dengan bangunan hijau atau green building. Green Building merupakan konsep bangunan dimana memperhatikan aspek desain bangunan yang ramah lingkungan, memiliki konservasi air dan efisiensi energi yang baik, materia dan bahan bangunan yang ramah lingkungan, serta manajemen lingkungan bangunan yang baik.

    Pemasangan panel surya pada Perusahaan Pertamina sebagai kontribusi untuk mengurangi emisi karbon yang diproduksi oleh bangunan (Sumber : Pertamina.com)

    Dalam implementasinya, beberapa aspek green building telah diterapkan di Tunjungan Plaza Hotel seperti enam buah chiller dengan efisiensi emisi karbon sebesar 30% sehingga mampu mengurangi emisi karbon sebesar 380 tCO2/tahun. Selain itu, perusahaan Pertamina saat ini menggunakan panel surya sebagai sumber listrik sehingga mampu mereduksi emisi karbon sebesar 27%.

    Dengan adanya tren tersebut Dicky berharap agar bangunan hijau dapat mengurangi produksi emisi karbon hingga mencapai 0% emisi karbon, melalui tahapan perubahan konsep bangunan dari green building, kemudian self sufficient building, kemudian sustainable and healthy building, hingga menjadi carbon neutral building. “Sehingga menjadikan bangunan-bangunan tersebut menjadi lebih sehat dan ramah lingkungan, ” tutupnya.(*)

    Reporter : Regy Zaid ZakariaRedaktur: Gita Rama Mahardhika

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Pakar UNAIR: Hewan Terdampak Wabah PMK Aman...

    Artikel Berikutnya

    Mahasiswa ITS Usung Ide Bisnis Abon dari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami