Mahasiswa FEB UNAIR Raih Best Paper pada lomba Call For Paper EJAVEC Forum 2022

    Mahasiswa FEB UNAIR Raih Best Paper pada lomba Call For Paper EJAVEC  Forum 2022
    Mohammad Ichsan Verianto dan Rosa Diwanegara berhasil menyabet gelar best paper pada lomba Call For Paper kategori mahasiswa, East Java Economic (EJAVEC) Forum 2022.

    SURABAYA - Prestasi membanggakan kembali datang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR). Dua mahasiswa Program studi Ekonomi Pembangunan FEB UNAIR, Mohammad Ichsan Verianto dan Rosa Diwanegara berhasil menyabet gelar best paper pada lomba Call For Paper kategori mahasiswa, East Java Economic (EJAVEC)  Forum 2022. 

    Mohammad Ichsan selaku ketua kelompok  mengaku bangga atas pencapaian timnya. Menurutnya, lomba ini adalah ajang bergengsi yang dapat menyalurkan gagasan terbaik  untuk kemajuan perekonomian di Indonesia. Sehingga, selain prestasi, dirinya juga mendapatkan dorongan semangat untuk hidup yang lebih baik. 

    “Sebenarnya hasil dan target yang kami capai sekarang ini tidaklah sesuai harapan, akan tetapi, dengan mendapat gelar best paper pada EJAVEC 2022 ini, kami tetap bangga karena event ini sangat bergengsi dan kami masih bisa tembus finalis dengan hanya beranggotakan 2 orang saja. Intinya ada semangat yang terus mengalir dari diri kami dan akan terus melangkah lebih maju, ”  ujar Ichsan kepada awak media pada selasa (19/7/2022).

    Sambung Ichsan, Gagasan yang dibawa pada lomba ini adalah konsep konvergensi pada pendapatan antar wilayah di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan mempertimbangkan adanya efek pengejaran antar wilayah serta menggunakan faktor investasi publik. Menurutnya, Gagasan ini sangat  bermanfaat  untuk memulihkan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

    “Kami memilih sub tema peningkatan daya saing investasi di Jawa Timur setelah masa pandemi Covid-19, ”  tuturnya.

    Terdapat alasan yang melandasi gagasan tersebut, yakni  Provinsi Jawa Timur  dipandang menarik untuk diteliti, sebab pada tahun 2019 memiliki kontribusi terhadap ekonomi Indonesia sekitar 15 persen. Akan tetapi, sambungnya, pada tahun yang sama indeks koefisien gini sebesar 0, 370, artinya terdapat ketimpangan yang tinggi di balik pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.  

    Covid-19, lanjutnya,   digadang-gadang menjadi faktor yang memperparah tingkat ketimpangan tersebut. Sehingga, Ichsan beserta timnya berinisiatif untuk memberikan saran berupa kebijakan dalam mengoptimalkan investasi publik pemerintah, sebab selama masa covid-19 sektor ini masih memiliki tren positif.

    “Secara spesifik dari hasil penelitian kami, rekomendasi kebijakan yang dapat disarankan adalah distribusi pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan selatan Provinsi Jawa Timur guna mengoptimalkan potensi daya saing investasi di Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan dengan tujuan akan terjadi spillover atau limpahan ekonomi ke wilayah sekitarnya, ” jelasnya.

    Perlombaan tersebut diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Nasional dan Internasional. Beberapa mahasiswa mancanegara seperti  King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia dan Kobe university, Japan turut masuk dalam gelaran babak final  yang diselenggarakan pada, Rabu (13/7/2022) di FEB UNAIR.

    Lomba ini, sambung ichsan,  menjadi pengalaman berharga untuk bahan intropeksi diri dalam memperbaiki karya. Ia pun akan terus mencari peluang seperti mengikuti perlombaan  sejenis yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Wilayah Jawa Tengah dan berjanji akan menampilkan karya yang lebih baik.

    “Intinya dalam pengalaman yang tim kami dapatkan pada penyelenggaraan EJAVEC tahun 2022 ini adalah konsistensi dan introspeksi dalam tim, tetap melangkah dan mencari peluang adalah solusi untuk mencapai harapan yang belum kami capai sebelumnya, ” pungkas Ichsan.

    Penulis: Haryansyah Setiawan

    Editor: Nuri Hermawan

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Retorika dan Air Mata: Menagih Janji Keadilan...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami