SURABAYA - Generasi muda acapkali merasakan permasalahan emosional pada internal mereka. Peduli dengan hal ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui kegiatan Pelatihan Spiritual dan Kebangsaan (PSB) hadirkan sesi materi kecerdasan emosional guna memperluas wawasan mahasiswa baru (maba) dalam memanajemen kecerdasan emosional mereka.
Pembicara PSB sekaligus Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT menyatakan, kecerdasan emosional dapat dicapai melalui lima rukun islam. Mengucap syahadat sebagai pembuka gerbang petunjuk, yang dilanjut dengan menegakkan shalat dan berdoa sebagai permohonan petunjuk, dan kemudian membayar zakat sebagai penyucian diri.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa puasa serta haji merupakan tahap selanjutnya dalam mensucikan diri sendiri untuk mencapai kepribadian yang baik. Hal ini sesuai dengan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah Swt, yakni untuk mengabdi serta beribadah kepada-Nya. Sebagaimana yang disebutkan pada Al-Qur’an surat Az-Zariyat ayat 56. “Ibadah merupakan segala aktivitas yang dicintai oleh Allah Swt dan diridai oleh-Nya, ” ungkap Adi seraya mengutip potongan ayat suci, Selasa (9/8/2022).
Berdasarkan hal tersebut, Adi lantas menyampaikan bahwa manusia termasuk dalam golongan makhluk yang istimewa. Keistimewaan ini berasal dari kemampuan manusia untuk berpikir secara rasional dan intelektual. Memiliki kemampuan tersebut, sudah semestinya manusia turut berperan dalam memakmurkan bumi atas dasar ketaatan kepada Allah Swt. “Manusia dilahirkan oleh Allah Swt. untuk menjadi khalifah yang memakmurkan bumi, ” terangnya.
Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT menjelaskan makna manusia sebagai makhluk yang istimewa dalam kegiatan Pelatihan Spiritual dan Kebangsaan bagi Mahasiswa Baru ITS
Dosen Departemen Teknik Elektro tersebut melanjutkan, mahasiswa ITS sendiri memiliki empat nilai yang harus diterapkan. Nilai tersebut meliputi kesehatan fisik, ilmu yang bermanfaat, karakter yang baik dan sopan, serta daya tahan kuat yang bersifat permanen. “Maka dari itu, kebermanfaatan manusia itu tidak selalu bergantung pada ilmunya saja. Namun keseimbangannya dia dalam berilmu dan berakhlak mulia, ” jelas Adi.
Melalui empat nilai tersebut, Adi optimis mahasiswa ITS akan memiliki delapan sifat unggulan. Sifat tersebut meliputi kesadaran terhadap lingkungan sekitar dan diri sendiri, berjiwa seperti penemu, sering melakukan evaluasi diri, istiqomah dalam kebaikan, dan memiliki sifat setia sehingga dapat dipercaya oleh orang lain. “Kuliah di ITS tak sekadar mencari ilmu untuk diri sendiri, melainkan ilmu yang juga bermanfaat untuk masyarakat kelak, ” imbuhnya.
Menutup sesi materi, Adi berpesan kepada para maba untuk memanfaatkan kesempatan berkuliah di ITS dengan baik. Kampus pahlawan ini juga siap menjadikan para mahasiswa penerus bangsa yang bermanfaat dan memiliki semangat juang tinggi. “Tuntutlah ilmu setinggi-tingginya di ITS. Niscaya kalian akan kembali menjadi orang yang berwawasan dan berakhlak mulia, ” pungkasnya seraya memotivasi. (*)
Reporter: Bima Surya Samudra
Redaktur: Raisa Zahra Fadila