Wisuda Maret, Rektor UNAIR: Wisudawan Harus Memiliki Optimisme Tinggi dalam Belajar

    Wisuda Maret, Rektor UNAIR: Wisudawan Harus Memiliki Optimisme Tinggi dalam Belajar
    Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak CMA saat memberikan sambutannya kepada wisudawan periode Maret 2022. (Foto: Ahmad Suhail Alhazimi).

    SURABAYA - Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak CMA memberikan sambutan hangat pada gelaran wisuda periode Maret 2022 pada Sabtu (5/3/2022). Prof Nasih berpesan kepada seluruh wisudawan untuk terus belajar meskipun telah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Airlangga.

    “Wisudawan UNAIR harus menjadi pembelajar seumur hidup, pembelajar sepanjang hayat. Dimana saja, kapan saja, dan bagaimanapun cara. Tekankan dalam diri untuk selalu mengambil pelajaran di dalam segala bentuk perjalanan kehidupan, ” ungkapnya.

    Ibarat proses kehidupan, sambung Prof Nasih, momen wisuda merupakan proses menuju kebahagiaan dan keberhasilan. Keberhasilan wisudawan hingga di wisuda hari ini, memerlukan perjuangan yang sangat besar dan dukungan dari keluarga, saudara, serta orang tua.

    “Wisuda hanya capaian pada anak tangga tertentu, kemudian kalian akan melanjutkan tangga selanjutnya atau bahkan melanjutkan proses yang mendatar, ” jelasnya.

    Perlu adanya semangat yang tinggi untuk melalui tangga-tangga yang tinggi didalam perjalanan kehidupan. Apabila semangat itu sirna, maka keberhasilan dan pencapaian untuk mencapai proses yang lebih tinggi tidak akan tercapai.  Prof Nasih menyampaikan bahwa UNAIR saat ini menerapkan sustainable education for all, sehingga seluruh mahasiswa diharapakan selalu belajar, belajar dan belajar. 

    “Kami berharap wisudawan punya optimisme yang tinggi untuk melanjutkan tingkatan-tingkatan selanjutnya. Masih banyak anak tangga yang perlu dilalui, dan melakukan berbagai macam penyesuaian dengan berbagai macam kondisi yang kita temui. Bekal utama menjadi orang sukses adalah terus belajar, belajar, dan belajar, ” ungkapnya.

    Prof Nasih berpesan bahwa tantangan kedepan, wisudawan tidak lagi melaksanakan pembelajaran yang terstruktur secara kurikulum seperti di kelas-kelas. Tantangan terbesar wisudawan adalah belajar mandiri tanpa instruktur atau guru yang mengajar.

    “Jaga persaudaraan, kolaborasi serta gotong royong alumni dan warga UNAIR dengan memberikan prestasi dan kontribusi secara maksimal, ” pesannya.

    Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

    Editor: Khefti Al Mawalia

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Dosen ITS Soroti Elemen Kepercayaan pada...

    Artikel Berikutnya

    Perwakilan Wisudawan: Jadilah Lulusan yang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami