Byca-Oxym , Gendongan Bayi Melancarkan ASI

    Byca-Oxym , Gendongan Bayi Melancarkan ASI
    Byca Oxym digunakan anggota tim

    KOTA MALANG - Gabungan Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Teknik (FT) buat inovasi Gendongan Byca-Oxym, Gendongan Bayi Pelancar ASI (Air Susu Ibu). Gendongan ini kontrol dengan alat pijat oksitosin yang dipasang di punggung. Posisi ini lurus dengan payudara ibu.

    Oksitosin merupakan hormon yang mengeluarkan ASI, sedangkan prolaktin mempengaruhi produksinya. Selama ini pijat oksitosin merupakan salah satu cara yang disarankan tenaga kesehatan atau konselor menyusui untuk mengeluarkan ASI. Namun Gerakan pijat ini tidak bisa dilakukan sendiri.Kelima mahasiswa ini yakni Ritma Ratri Ayunda Putri (FK), Nina Latifatus Sya'adah (FK), Salsabila Fitriana (FK), Daffa Rahmansyah Danistya (FT), dan Alfian Fitrayansyah (FT) mengeluarkan inovasi gedongan ini. Dosen pembimbingnya adalah Agwin Fahmi Fahanani, ST, MT.

    Gendongan Byca-Oxym dapat dikontrol melalui smartphone yang digunakan dengan bluetooth dengan tombol on/off berada di permukaan samping belakang alat pijat. “ Pergerakan pada alat pijat ini secara langsung, dengan arah ke dalam” jelas Alfian, Sabtu (20/8/2022).

    Jumlah gerakan yang tersedia pada aplikasi dengan durasi 3, 5, 15, dan 20 menit.Disampaikan Nina, “Alat ini dapat dilepas pasang pada gendongan custom Byca-Oxym.” Selain itu peletakan alat lurus dengan payudara, oleh karena itu alat ini dapat naik turunkan menyesuaikan tinggi payudara ibu pada tulang belakang yang lurus.

    Tahapan pembuatan serta pengujian Byca-Oxym dari bulan juli hingga agustus 2022. Lokasi pembuatan dengan memanfaatkan prasarana UB yaitu di Laboratorium Mekatronika dan Robotika UB.Inovasi Byca-Oxym telah mendapatkan bantuan dana dari Kemendikbud dan dana tambahan dari Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Karya Inovasi dan akan mengikuti seleksi PIMNAS XXXV pada September. (nina/siti rahma)

    kota malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Mahasiswa Fapet Buat Pakan Bebek Kaya Nutrisi...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami