SURABAYA - Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar dengan tajuk Building Purposeful in Digital Era pada Sabtu (12/3/2022), melalui platform Zoom Meeting. Webinar tersebut merupakan serangkaian kegiatan pembekalan bagi mahasiswa yang berkesempatan mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2022.
Untuk membekali para mahasiswa dalam mengembangkan wirausaha di era digitalisasi transformasi, DPKKA UNAIR mendatangkan pembicara yang ahli dibidangnya yaitu Karen Puspasari selaku Kepala Divisi Digital Transformasi dan Research Development PT. Nutrifood Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Karen menjelaskan bahwa digitalisasi transformasi tidak selalu tentang teknologi melainkan pada saat ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen.
“Dulu organisasi mungkin fokusnya ke internal dimana bisnisnya bisa menjadi efektif dan efisien tapi kesini-sini sudah bergeser untuk bagaimana kita melihat fokus kita kepada customer, customer punya kebutuhan apa, kita dengan cepat dapat memenuhi kebutuhan customer itu, ” tuturnya.
Selain berfokus pada kebutuhan konsumen, sambungnya, dalam digitalisasi transformasi, sebuah organisasi lebih mementingkan engagement daripada keuntungan. Adanya engagement tersebut, sambung Karen diharapkan dapat membangun kepercayaan masyarakat untuk membeli produk yang dihasilkan oleh organisasi. Tak hanya itu, lanjutnya, terdapat tiga kunci utama dalam memulai digitalisasi transformasi yaitu people, processes, dan technologies.
“Jadi kalau kita berbicara tentang digital transformasi, sebenarnya digital transformasi itu adalah satu kesatuan dari people, proses dan teknologi dan pada akhirnya ketiga ini akan menghasilkan data yang datanya ini bisa menghasilkan sesuatu yang sangat berguna untuk sustainability bisnis kita. Data inilah yang bisa menghasilkan apa yang customer kita mau, ” ungkapnya.
Untuk mendukung transformasi digital, imbuh Karen, pada tahun 2018, Presiden Indonesia mencanangkan program nasional yaitu Making Indonesia 4.0 dengan berfokus pada lima sektor prioritas seperti F&B, tekstil, otomotif, elektronik, dan bahan kimia. Adanya digitalisasi transformasi di Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi satu hingga dua persen dan menciptakan tujuh hingga sembilan belas lapangan kerja baru pada tahun 2030.
Pada akhir kegiatan, Karen menegaskan ulang bahwasannya transformasi digital saat ini berfokus pada keinginan konsumen terhadap produk yang akan digunakan. Ia menyatakan bahwa terdapat beberapa cara untuk mengetahui keinginan konsumen.
“Untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen, terdapat tiga cara yang dapat dilakukan oleh sebuah organisasi yaitu dengan tes market, sampling maupun FGD, ” pungkasnya.
Penulis: Indah Ayu Afsari
Editor: Nuri Hermawan