Dukung UMKM Berdikari, Mahasiswa KKN BBM UNAIR Sumbang 1000 Bibit Jamur ke Desa Kedungwangi Lamongan

    Dukung UMKM Berdikari, Mahasiswa KKN BBM UNAIR Sumbang 1000 Bibit Jamur ke Desa Kedungwangi Lamongan
    Seremoni penyerahan baglog jamur kepada pemerintah daerah setempat pada Jumat (22/7/2022). (Dokumentasi Pribadi)

    LAMONGAN - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) telah terbukti berperan penting dalam membangun sektor perekonomian masyarakat. Hal inilah yang kemudian mengharuskan seluruh aspek mendorong perkembangan UMKM untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) demi perekonomian yang lebih maju.

    Mendukung perkembangan UMKM di Desa Kedungwangi, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN BBM) ke-66 Universitas Airlangga (UNAIR) menyerahkan 1000 bibit jamur untuk dibudidayakan oleh warga setempat.

    Ubah Limbah jadi Berkah

    Ketua kelompok, Muhammad Akbar Hidayat menyebutkan, pengrajin kayu yang menjadi mayoritas profesi di lingkungan setempat banyak menghasilkan limbah serbuk gergaji. Limbah inilah yang dianggap Akbar dan kelompok menjadi sebuah potensi yang dapat mendatangkan berkah.

    “Pengrajin kayu disini menghasilkan banyak limbah serbuk gergaji yang merupakan media tanam utama bagi jamur. Selain itu, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media tanam jamur yang disebut baglog juga relatif mudah dan murah, untuk itu kami melihat budidaya jamur sebagai hal yang potensial untuk dikembangkan sebagai UMKM, ” sebut Akbar.

    Baglog-baglog jamur yang telah didatangkan langsung disusun di tempat yang telah disediakan. (Dokumentasi Pribadi)

    Dukungan Mitra

    Disebutkan Akbar, kedatangan baglog jamur dalam kapasitas besar tersebut tak lepas dari campur tangan Cabang Dinas Kehutanan Bojonegoro sebagai salah satu mitra dari kelompok yang dibimbing oleh  Hilda Yunita Sabrie SH MH tersebut.

    “Sehingga kami tak hanya bisa mendatangkan baglog jamur dengan jumlah tersebut, namun juga ditambah dengan 100 bibit pohon tanaman produktif dan 30 buah Biopori yang nantinya akan ditanam di beberapa lokasi, ” ucapnya.

    Kedatangan 1000 baglog jamur mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat setempat. Terbukti dari banyaknya peserta yang berpartisipasi dalam seremoni penyerahan dan sosialisasi pada hari Jumat (22/7/2022).

    Persiapan, Sosialisasi, Pendampingan

    Tak hanya pemberian 1000 bibit jamur, mahasiswa juga melakukan kegiatan yang dibutuhkan dalam membentuk UMKM berdikari di Desa Kedungwangi. Kegiatan tersebut di antaranya persiapan lahan dan bibit jamur, penyuluhan mengenai budidaya, pengolahan, serta pemasaran menggunakan situs belanja luring.

    “Kami juga melakukan pendampingan terhadap ibu-ibu yang nantinya akan mengelola mandiri UMKM ini hingga akhir waktu pelaksanaan KKN-BBM ke-66 ini, ” jelasnya.

    Manfaat untuk MasyarakatDengan program kerja unggulan ini, diharapkan UMKM berdikari dapat dilanjutkan agar mendatangkan banyak manfaat khususnya bagi Desa Kedungwangi. “Selain meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, kami juga berharap ke depannya program ini dapat berkembang dan membuka lapangan kerja baru, ” harapnya.(*)

    Penulis : Stefanny Elly

    Editor : Binti Q.Masruroh

    lamongan
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    HIMA Radiologi UNAIR Implementasikan Tri...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami