SURABAYA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI memandatkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai peraih dua penghargaan terbaik Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Penghargaan ini digelar bersamaan dengan peluncuran program Kebijakan Merdeka Belajar episode ke-21 dengan tajuk Dana Abadi Pendidikan Tinggi, Senin (27/6/2022).
Dua penghargaan tersebut terdiri dari IKU 1 dan IKU 5. Untuk IKU 1 dengan target persentase lulusan yang berhasil mendapatkan pekerjaan, melanjutkan studi, atau menjadi wiraswasta yang menjawab sasaran meningkatnya kualitas lulusan perguruan tinggi. Sedang IKU 5 dengan target jumlah keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen berhasil mendapatkan rekognisi internasional.
Kepala Unit Pengelolaan dan Pengendalian Program (UP3) ITS Dr Eng Darlis Herumurti SKom MKom menjelaskan, setiap lembaga atau instansi pemerintah, dalam hal ini perguruan tinggi, wajib merumuskan IKU dan menjadikan hal itu sebagai prioritas utama. Didasarkan pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), ukuran kampus maju dilihat dari pencapaian delapan target IKU.
Lebih lanjut, kedelapan IKU tersebut terhimpun dalam tiga sasaran kegiatan yang dilakukan dengan meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi, meningkatnya kualitas dosen pendidikan tinggi, dan meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran. "IKU ini juga didukung dengan sasaran satuan kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Tinggi beserta dengan jumlah target dasar dari Kemendikbudristek, " ungkap Darlis.
Untuk mencapai posisi terbaik di kedua target tersebut, sambung Darlis, ITS telah melakukan pendampingan secara maksimal kepada para mahasiswa dan dosen. Mulai dari pendataan kelulusan mahasiswa, tempat pekerjaan terbaru, hingga pada nominal gaji. Sedangkan pada penelitian dosen, ITS dengan pasti berkontribusi lebih yang dibantu oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM).
ITS juga telah melakukan pendampingan khusus kepada para dosen dan tenaga kependidikan (tendik) dari masing-masing departemen untuk berkontribusi aktif terhadap penelitian. Hal ini didukung pula dengan 10 laboratorium riset inovasi di Gedung Research Center (RC) ITS dan didukung dengan lima pusat kajian strategis. “Ada SDGs (Sustainable Development Goals), pemberdayaan wilayah dan masyarakat, teknologi cepat guna, dan industri kreatif, " paparnya.
Mantan Kepala Departemen Teknik Informatika ITS ini juga menambahkan, penghargaan tersebut didasarkan pada poin pencapaian dan poin pertumbuhan yang ditujukan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga pemerintah mendorong lebih di tingkat perguruan tinggi. Implementasi IKU juga ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 dan Nomor 3/M/2021.
Tak hanya itu, dari pencapaian ini Kemendikbudristek juga memberikan penghargaan dan dana tambahan sebesar Rp 332 miliar kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai bonus keunggulan IKU tahun 2021. Penghargaan ini merupakan bagian program Insentif Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) berdasarkan hasil capaian IKU yang telah ditetapkan oleh kementerian melalui program Merdeka Belajar Episode 6: Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi. (HUMAS ITS)
Reporter: Fauzan Fakhrizal Azmi