Kenalkan Produk Fitbar Salak, Mahasiswa FTMM UNAIR Juara II Business Plan Competition

    Kenalkan Produk Fitbar Salak, Mahasiswa FTMM UNAIR Juara II Business Plan Competition
    Dokumentasi Tim Zalaccake dari FTMM UNAIR sebagai Juara II Business Plan Competition Tingkat Nasional. (Foto: SS Zoom)

    SURABAYA - Buah salak merupakan buah asli Indonesia. Buah yang termasuk ke dalam jenis buah tropis ini memiliki segudang manfaat. Selain rasanya yang manis dan segar, buah salak juga bermanfaat untuk kesehatan mata, kesehatan pencernaan, penguat daya ingat, mengontrol kadar gula darah, hingga bagus untuk dikonsumsi ibu hamil.

    Ide inilah yang membuat tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga (FTMM UNAIR) berhasil menyabet Juara II Business Plan Competition 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Kompetisi business plan berskala nasional dengan tema “We Dare You to Be a Creative and Innovative Young Entrepreneur during Pandemic” tersebut diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

    Tim dari FTMM UNAIR yang beranggotakan Ilham Ahmad Kamil, Annaura Nabilla Masduki, dan Rofa Arfaqo Isytaharo itu mengembangkan bisnis produk fitbar salak sehat.

    Ilham selaku ketua tim, Jum'at (11/3/2022) menjelaskan bahwa produk fitbar tersebut terbuat dari bahan dasar buah salak. Buah salak, lanjutnya, bagus untuk kesehatan ibu hamil dan program diet.

    Ilham juga menuturkan bahwa tim mereka memilih buah salak sebagai bahan utama produk bisnis mereka karena Kabupaten Bangkalan, Madura memiliki potensi sumber daya salak yang besar. “Kami juga berharap, bisnis kami memiliki dampak kepada masyarakat lokal untuk menambah pendapatan dan kesejahteraan mereka, ” kata Ilham.

    Kendati demikian, menurut Ilham, produk yang diberi nama Zalaccake itu masih bermasalah dalam beberapa hal. “Produk kami masih kurang dalam masalah izin karena masih baru dan juga daya tahan produk karena pakai bahan alami. Tidak ada pengawet, ” ujarnya.

    Ilham memaparkan bahwa untuk mengikuti kompetisi ini mereka membutuhkan waktu satu bulan untuk melakukan riset, membuat paper, dan mempresentasikan hasil karya mereka. Ia dan teman-teman satu timnya merasa senang selama mengikuti perlombaan. Menurut mereka, kompetisi seperti ini bagus untuk melatih daya pikir dan menumbuhkan jiwa kompetitif.

    Pada akhir, Ilham mengatakan bahwa timnya masih terus berupaya mengembangkan produk Zalaccake, terutama di bagian daya tahannya. Ia juga berpesan agar tidak pantang menyerah dan selalu memperbaiki kesalahan yang ada. (*)

    Penulis : Dewi Yugi Arti

    Editor : Nuri Hermawan

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Webinar DPKKA UNAIR Bersama PT Nutrifood...

    Artikel Berikutnya

    Harumkan Nama Indonesia, Mahasiswa FTMM...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami