SURABAYA - Saat membangun bisnis baru, tentunya seorang wirausaha harus memiliki kemampuan dasar dalam mengelola keuangan. Untuk itu, Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) UNAIR bersama PT Nutrifood menggelar webinar dengan tajuk Financial Management in Business.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online melalui platform Zoom Meeting dan Streaming Youtube dengan dihadiri oleh mahasiswa UNAIR yang tergabung dalam Program Mahasiswa Wirausaha.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (19/3/2022), menghadirkan Head of Business Development, Nancy Indriati. Ia mengungkapkan bahwa PT Nutrifood merupakan salah satu perusahaan yang memiliki model bisnis berbentuk FMCG (Fast Moving Consumer Good). Perusahaan FMCG merupakan perusahaan yang menjual produk secara cepat dengan harga yang relatif murah.
“Nutrifood bisnis modelnya FMCG, menjual produk mendapatkan uang dari hasil penjualan, ” ungkapnya.
Berkaitan dengan model bisnis, Nancy mengatakan bahwa hal yang harus diketahui ketika memulai bisnis yaitu dengan memahami bisnis modelnya. “Ketika teman-teman ingin memulai bisnis, harus dipahami dulu bisnis modelnya. Bisnis model itu berarti apa sih produk atau servis utamanya dan kita dapat duitnya dari mana biayanya dari mana, ” jelas Nancy.
Selain itu Nancy juga membeberkan tiga basic financial statements yang perlu diketahui oleh seorang wirausaha. Ketiga basic financial statements tersebut antara lain income statement atau profit and loss, balance sheet, dan cash flow statement. Nancy menjelaskan bahwa income statement dapat digunakan untuk mengetahui kapan keuntungan diperoleh, berapa ruginya dan OPEX (Operating Expenditure).
Untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami OPEX, Nancy mencontohkan pengeluaran OPEX dalam kehidupan mahasiswa. “Dalam kehidupan sehari-hari seorang mahasiswa, operating expense ini meliputi sewa kamar, transport, makanan, dan pulsa, ” jelas Nancy.
Selain income statement, balance sheet juga perlu dipahami agar dapat menentukan modal awal, pertimbangan dalam berhutang, dan CAPEX (Capital Expenditure). Dalam hal ini, Nancy mengatakan bahwa CAPEX merupakan barang yang dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun seperti laptop. “Adanya balance sheet dapat menunjukkan kesehatan finansial dalam mengembangkan bisnis, ” jelas Nancy.
Tak kalah penting, imbuh Nancy, cash flow statement juga sangat berpengaruh terhadap biaya operasional perusahaan. “Kalau misalnya operating activities-nya tidak cukup maka perlu cadangan dana. Jika perusahaan sudah besar maka terdapat investing activities, financing activities, ” ujar Nancy.
Pada akhir, Nancy membagikan kriteria bisnis yang dapat memperoleh investasi dari perusahaan besar. “Bisnis yang menggunakan platform teknologi, demand sedang tinggi, sudah ada Proof of Concept (POC) maka dapat mempermudah masuknya investasi, ” pungkasnya.
Penulis: Indah Ayu Afsari
Editor: Nuri Hermawan