SURABAYA - Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Moh Nasih kembali mengukuhkan guru besar baru pada Rabu (16/2/2022). Sidang pengukuhan empat guru besar baru tersebut digelar di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen UNAIR.
Keempat guru besar itu adalah Prof Dr Juni Ekowati MSi Apt dari Fakultas Farmasi, Prof Dr Rustinsyah Dra MSi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof Viskasari Pintoko Kalanjati dr MKes PhD dan Prof Dr Siprianus Ugroseno Yudho Bintoro dr SpPD-KHOM FINASIM dari Fakultas Kedokteran.
Prof Nasih dalam sambutannya berharap kehadiran empat guru besar di lingkungan UNAIR tersebut mampu membawa energi dan kekuatan baru bagi UNAIR. Maka Prof Nasih menyampaikan harapan dan pesan penting bagi para guru besar untuk terus memaksimalkan potensi dan tanggung jawab.
“Jabatan guru besar di Indonesia jumlahnya sangat terbatas. Karena jumlahnya yang sangat sedikit, jabatan ini sangat eksklusif dan istimewa, ” paparnya.
Prof Nasih menyebut bahwa para guru besar berperan vital untuk ikut serta memajukan kesejahteraan umum. Selain itu, guru besar pada hakikatnya dipandang sebagai pendidik yang terus mendorong dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Melalui orasi ilmiah dari keempat guru besar baru, Prof Nasih melihat bagaimana para guru besar di UNAIR sejatinya terus memberikan solusi atas persoalan bangsa melalui keahlian dan bidang ilmu masing-masing.
Prof Juni Ekowati memberikan solusi terkait aspek keberlanjutan dalam penanganan penyakit. Prof Rustinsyah di satu sisi memberikan solusi atas pembangunan desa. Sementara Prof Viskasari dan Prof Ugroseno dari bidang kedokteran memberikan solusi dan alternatif bagi dunia medis.
Melalui berbagai temuan dan inovasi guru besar tersebut, Prof Nasih berharap akan ada kelanjutan dan usaha untuk mewujudkannya bagi kemaslahatan umat. Terlebih, Prof Nasih menyebut di pundak para pendidik-lah keberlangsungan peradaban turut dipertaruhkan.
“Berbagai pemikiran telah muncul dengan sangat bagus. Dan akan lebih baik lagi apabila dikembangkan untuk manfaat yang dapat dirasakan masyarakat. Inilah tantangan yang harus dijawab oleh pada guru besar” pesan Prof Nasih. (*)