Setahun Berdiri, CommTECH Tetap Menjadi Ajang ITS Kenalkan Diri

    Setahun Berdiri, CommTECH Tetap Menjadi Ajang ITS Kenalkan Diri
    Kegiatan Pembukaan CommTECH 2022 yang diadakan secara online dan dihadiri oleh beberapa akademisi di seluruh dunia.

    SURABAYA - Setahun berdiri, Community and Technological Camp (CommTECH) sukses menjadi ajang Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengenalkan diri di dunia global. Terus berkembang, beberapa isu hangat global mulai dari Internet of Things  (IoT), revolusi industri 5.0 dan lain sebagainya kini menjadi kendaraan bagi Kemitraan Global ITS untuk terus meninggikan nama ITS di mata dunia.

    Direktur Kemitraan Global ITS, Assoc Prof Maria Anityasari PhD pada Kamis (31/3/2022) mengatakan, selain bertujuan untuk mengenalkan ITS ke kancah internasional, CommTECH juga merupakan wadah pembahasan isu-isu yang sedang terjadi di seluruh dunia. “Tema terbaru yang telah kami angkat adalah Memecahkan Masalah Lokal dengan Pengetahuan Global , ” jelas dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS tersebut.

    Menurut Maria, CommTECH awalnya dibentuk berdasarkan kekurangan rekognisi ITS di kancah internasional. Oleh karena itu, dibuat kursus khusus yang dapat dihadiri oleh mahasiswa dan dosen di seluruh dunia. Tak hanya itu, ITS juga menawarkan beasiswa khusus bagi mahasiswa asing yang ingin mengikuti perkuliahan di ITS.

    Beberapa contoh isu hangat yang baru saja dibahas dalam CommTECH adalah Internet of Things for Smart City Applications selama Pandemi dan Cognitive Ergonomics: Fundamentals & Applications . Dua topik ini dibahas dalam Pembukaan CommTECH 2022 bersama para akademisi dari Malaysia, Cina, Thailand, dan beberapa akademisi dari negara lainnya. Adapun pemateri yang didapuk pada saat itu adalah Astria Nur Irfansyah ST MEng PhD dari Departemen Teknik Elektro dan Ratna Sari Dewi ST MT PhD dari Departemen Teknik Sistem dan Industri.

    Topik yang dibahas pada sub tema pertama mengenai mikrokontroler atau sistem komputer yang terintegrasi dalam satu perangkat berbasis konsep smart city . Sedangkan sub tema kedua, fokus bahasan lebih mengarah pada parameter seberapa baik suatu produk dalam menyesuaikan kemampuan kognitif penggunanya.

    Setelah setahun CommTECH berdiri, ITS sendiri telah menerima mahasiswa yang berasal dari King Mongkut's University of Technology Thonburi (KMUTT), Thailand. Sebab itu, program CommTECH terus berlanjut hingga saat ini.

    Alumni doktoral dari The University New South Wales tersebut berharap agar program CommTECH kedepannya dapat terus berkembang secara konsisten. “CommTECH akan terus berjalan seiring meluasnya jangkauan ITS untuk dikenal sebagai institusi berkualitas oleh para akademisi di seluruh dunia, ” pungkas Maria penuh harap. (*)

    Reporter: Bima Surya Samudra

    Redaktur: Akhmad Rizqi Shafrizal

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    UNAIR – MSU Malaysia Bahas Kerja Sama Gelar...

    Artikel Berikutnya

    Gastrodiplomasi di MotoGP, Dosen UNAIR:...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Mimpi Indah atau Nyata? Saatnya Tiga Kementerian Mulai Kolaborasi!
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!

    Ikuti Kami