Bumil Bahagia, Aplikasi Pendamping Ibu Hamil Gagasan Dosen ITS

    Bumil Bahagia, Aplikasi Pendamping Ibu Hamil Gagasan Dosen ITS
    Dosen Pembimbing Proyek Aplikasi Bumil Bahagia, Retno Aulia Vinarti SKom MKom PhD

    SURABAYA -  Kesehatan fisik seorang ibu saat hamil dan pascamelahirkan menjadi hal yang sangat menentukan bagaimana perkembangan janin yang dikandungnya. Namun terkadang, masyarakat Indonesia masih mengesampingkan kesehatan mental ibu hamil yang juga berpengaruh terhadap kesehatan fisiknya. Berangkat dari fenomena tersebut, Dosen Departemen Sistem Informasi (SI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas aplikasi pendamping ibu hamil dan pascamelahirkan, Bumil Bahagia.

    Retno Aulia Vinarti SKom MKom PhD, dosen pembimbing Proyek Aplikasi, Senin (4/4/2022) menjelaskan, aplikasi Bumil Bahagia memiliki fitur unggulan untuk mendeteksi risiko preeklamsia, yaitu  peristiwa peningkatan tekanan darah di trimester akhir kehamilan. “Dengan aplikasi Bumil Bahagia, ibu dapat mendeteksi risiko preeklamsia melalui cek tekanan darah, riwayat kehamilan serta berbagai indikasi dan tips yang disajikan, ” paparnya.

    Tak hanya itu, terdapat juga topik-topik diskusi seputar kondisi selama masa kehamilan untuk dikonsultasikan ke dokter kandungan serta fitur perhitungan risiko depresi postpartum (PPD), atau depresi pascamelahirkan. “Fitur pendeteksi PPD ini juga menjadi keunggulan aplikasi ini karena belum ada di aplikasi yang sejenis, ” jelas perempuan yang akrab disapa Vivin tersebut.

    Contoh tampilan antarmuka aplikasi Bumil Bahagia yang kini dapat diunduh melalui Google PlayStore.

    Dalam proses pengembangan aplikasi, timnya juga bekerja sama dengan dokter kandungan, dr Nur Lailatul Fadhilah SpOG MKedKlin dan dokter spesialis kejiwaan, dr Azimatul Karimah SpKJ. “Aplikasi ini dapat digunakan oleh para ibu sejak awal kehamilan hingga sekitar tiga bulan pascamelahirkan, ” imbuhnya.

    Menariknya, aplikasi ini merupakan versi digital dari buku berjudul Bumil Bahagia the Series karya dr Nur Lailatul Fadhilah SpOG MKedKlin yang telah terbit lebih dulu di bulan Juni 2021. Pada buku ini terdapat berbagai tips yang dapat disimak oleh ibu jika mengalami kasus tertentu pada masa kehamilan. “Beberapa artikel yang terdapat pada aplikasi, seperti tips konsultasi per trimester juga terdapat dalam buku ini, ” ujarnya.

    Aplikasi yang digagas oleh Vivin bersama dua dosen SI lainnya, Raras Tyasnurita SKom MBA PhD dan Amalia Utamima SKom MBA PhD tersebut telah tersedia dan dapat diunduh di Google PlayStore. Selain itu, alumnus Sistem Informasi ITS Wahyu Whisnu Wardhana SKom juga turut serta dalam proses pengembangan ide dan mewujudkannya dalam bentuk aplikasi Android.

    Tampilan cover buku Bumil Bahagia The Series yang ditulis oleh dr Nur Lailatul Fadhilah SpOG MKedKlin, versi cetak dari aplikasi Bumil Bahagia

    Saat ini, sedang dilakukan penelitian untuk menjadikan aplikasi Bumil Bahagia dapat memberikan rekomendasi musik yang dapat membuat ibu hamil rileks dengan membaca perilaku ibu saat mengetik pesan di sosial media, merekam suara, serta deteksi melalui wajah. “Ke depannya diharapkan aplikasi ini dapat mengeluarkan rekomendasi musik untuk membuat ibu lebih rileks, terutama jika berisiko mengalami PPD, ” imbuh lulusan doktor dari Trinity College Dublin, Irlandia ini.

    Vivin dan tim peneliti berharap, ke depannya aplikasi Bumil Bahagia akan mampu terintegrasi dengan sistem rumah cerdas berbasis Internet of Things (IoT) seperti pengeras suara untuk merekomendasi musik relaksasi dan pengirim pesan otomatis kepada teman atau kerabat dekat sang ibu untuk memberikan dukungan konstruktif. “Sesuai namanya, Bumil Bahagia, kami berharap aplikasi ini dapat membuat bahagia para ibu hamil dengan membantu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya, ” tandas Vivin optimistis. (HUMAS ITS)

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Pakar UNAIR Jelaskan Kondisi Speech Delay...

    Artikel Berikutnya

    Berkomitmen Solusi Tuntas, ITS - Pemkab...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Mimpi Indah atau Nyata? Saatnya Tiga Kementerian Mulai Kolaborasi!
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!

    Ikuti Kami