Darurat PMK, Jangan Buang Limbah Kurban Sembarangan

    Darurat PMK, Jangan Buang Limbah Kurban Sembarangan

    SURABAYA, - Penanganan limbah harus dilakukan secara tepat dalam memutus mata rantai penyebaran penyakit kuku dan mulut. Proses disinfeksi dan pembuangan harus diperhatikan agar lingkungan tidak tercemar patogen. Selain itu limbah rumah tangga yang berhubungan dengan daging terutama plastik perlu dilakukan sterilisasi terlebih dahulu sebelum dibuang.

    Limbah Harus Dikubur dan Didisinfektan

    Ratih Novita Praja drh M Si menyebutkan dalam pencegahan persebaran PMK melalui limbah. Maka segala jenis limbah yang berkaitan dengan pemotongan harus dimusnahkan melalui proses penguburan sesuai dengan kesepakatan PDHI. Baik itu darah, daging tak layak konsumsi maupun kotoran visceral.

    “Dilarang mengubur limbah tanpa diberikan desinfektan terlebih dahulu karena bagaimanapun kita harus meminimalisir persebaran virus PMK. Jadi desinfeksi dilakukan sebelum dan sesudah mengubur”, tuturnya, Senin (11/7/2022).

    Jenis Disinfeksi

    Ratih menuturkan berbagai jenis infeksi dapat digunakan dalam melakukan sterilisasi. Beberapa diantaranya seperti Formaldehyde, Kalsium Chloride ataupun KMNO4. Terkait penggunaan kapur dapat dilakukan pencampuran dan pengenceran terlebih dahulu.

    “Untuk penggunaan Kapur dapat ditambahkan Nacl untuk diencerkan 10% dan diencerkan kembali menjadi 2 persen”, tuturnya.

    Dilarang Mencuci Daging Kurban di Sungai

    Dosen Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu alam (SIKIA) tersebut menghimbau masyarakat tidak membuang limbah jeroan sembarangan, terutama dalam tahap pencucian hasil sembelihan hewan kurban.

    “Patogen yang terbawa limbah dapat mencemari sungai dan menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi hewan yang minum air sungai tersebut”, himbaunya.

    Disinfeksi Plastik Bekas Daging Kurban

    Tak hanya di tahap penyembelihan hewan kurban saja, upaya sterilisasi juga harus dilakukan di tahap rumah tangga. Masyarakat harus diedukasi untuk menangani limbah kantong plastik bekas daging kurban secara. Terutama dalam melakukan sterilisasi sederhana. 

    “Plastik tidak boleh dibuang sembarangan. Pembuangan plastik dilakukan dengan merendam plastik pada bayclin. Setelah itu baru aman untuk dibuang”, tegasnya. (*)

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Pantau Kelayakan Hewan Kurban Lewat Pemeriksaan...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami