Ditunggu, 3.500 Relawan Vaksin Merah Putih sebagai Bagian dari Sejarah Bangsa 

    Ditunggu, 3.500 Relawan Vaksin Merah Putih sebagai Bagian dari Sejarah Bangsa 
    Rektor UNAIR Prof M Nasih

    SURABAYA, - Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (UNAIR) terus menunjukkan perkembangan yang positif. Setelah pada 9 Februari 2022 lalu memasuki tahap uji klinis fase 1 dan dilanjutkan dengan fase 2, tak lama lagi akan masuk pada uji klinis fase 3. Terkait uji klinis fase 3, UNAIR sangat berkomitmen tinggi mematuhi semua mekanisme dan prosedur yang ditetapkan oleh pihak berwewenang.

    “Penerbitan PPUK (Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik, Red) sepenuhnya menjadi kewenangan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Red) dan UNAIR menyerahkan sepenuhnya urusan PPUK kepada BPOM. Artinya, UNAIR siap melaksanakan uji klinis fase 3 kapan pun sesuai ijin dari BPOM, ” jelas Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, Rektor UNAIR yang dihubungi melalui sambungan telpon, kemarin.

    Seperti halnya pada fase-fase sebelumnya, Vaksin Merah Putih UNAIR yang telah ditunggu oleh jutaan masyarakat Indonesia ini membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Indonesia. Kebutuhan relawan untuk menjadi subyek pada fase 3 ini cukup banyak, mencapai sekitar 3500-4000 relawan.

    Untuk itu, peran serta masyarakat, terutama yang belum pernah divaksin untuk menjadi bagian dalam sejarah bangsa Indonesia juga sangat ditunggu. Sehingga, Vaksin Merah Putih UNAIR ini dapat segera dirasakan manfaatnya bagi bangsa Indonesia.

    “UNAIR berharap dapat memenuhi timeline yang dirancang, agar karya anak bangsa ini bermanfaat secara optimal untuk negara, ” ucap Prof M Nasih, Minggu (12/6/2022).

    Pada konferensi pers terkait kenaikan peringkat UNAIR di ranking #369 dunia versi QS WUR pada Kamis 9 Juni 2022 lalu, Prof Nasih menyampaikan bahwa proses riset dan pengembangan Vaksin Merah Putih UNAIR ini sudah bekerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk dalam hal pembiayaan untuk fase 3 juga sudah disetujui oleh Kementerian Kesehatan RI.

    “Vaksin Merah Putih ini mulai A-Z-nya dikelola dan kemudian di-manage dikembangkan oleh putra putri Indonesia dan di dalam laboratorium yang ada di Indonesia. Tentu ini menjadi awal yang bagus dan sekali lagi kami sedang menunggu arahan kawan-kawan yang punya otoritas di sini yakni BPOM, ” ujar Rektor UNAIR. (*)

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Mahasiswa ITS Kenalkan Kuliner Khas Blitar...

    Artikel Berikutnya

    Pembekalan Teknis Penanganan PMK kepada...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami