Fakultas Kedokteran UNAIR Raih Empat Rekor MURI

    Fakultas Kedokteran UNAIR Raih Empat Rekor MURI
    Caption: Penyerahan Empat Rekor MURI kepada FK UNAIR

    SURABAYA - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR). Kali ini Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) menganugerahkan empat rekor MURI sekaligus kepada FK UNAIR. Rekor tersebut adalah pelayanan vaksinasi COVID-19 terbanyak oleh mahasiswa, Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan seri webinar terbanyak selama pandemi, operasi bedah lubang kunci (Minimally Invasive Cranial Keyhole Surgery) pertama pada kelainan aneurisma otak dan operasi transplantasi langsung stem cell ke otak pertama pada kasus stroke.

    Penyerahan Piagam Rekor MURI tersebut dilaksanakan di Aula FK UNAIR pada Kamis (2/6/2022). Pada kesempatan itu, Dekan FK UNAIR Prof Dr Budi Santoso dr Sp OG (K) dalam sambutannya menuturkan bahwa apresiasi ini adalah sebagai dampak dari program yang telah dilakukan oleh FK UNAIR, bukan sebagai tujuan mencari rekor. Harapannya, sambung Prof. Budi, FK UNAIR bisa terus menginspirasi kerja selanjutnya.

    “Proses pendidikan dan pelayanan kesehatan saat pandemi COVID-19 mengalami hambatan yang luar biasa, tidak terkecuali proses pendidikan kedokteran. Untungnya teknologi teleconference mampu menjawab dengan baik. Airlangga Webinar Conference Series (AWCS) telah membuktikan bahwa proses pendidikan kedokteran masih bisa dilaksanakan, dan saya meyakini walaupun pandemi COVID - 19 ini sudah berakhir, AWCS akan terus berlanjut, ” ujar Prof Budi.

    Lebih lanjut, Prof Budi menyampaikan bahwa sinergi mahasiswa FK UNAIR dan pihak terkait dalam program vaksinasi COVID-19 telah banyak membantu pemerintah. Tercatat lebih dari 80.000 dosis vaksin telah diberikan oleh FK UNAIR.

    Prof Budi juga menyampaikan selamat kepada Dr dr Asra Al Fauzi SE MM SpBS (K) FICS IFAANS atas prestasinya dalam hal operasi bedah lubang kunci (Minimally Invasive Cranial Keyhole Surgery) pertama pada kelainan aneurisma otak dan operasi transplantasi langsung stem cell ke otak pertama pada kasus stroke.

    “Kami sebagai lembaga pendidikan akan terus menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pendidikan yang terbaik, penelitian yang terbaik dan pengabdian masyarakat yang terbaik. Selanjutnya biarlah masyarakat yang menilai, karena kami meyakini sebaik-baik manusia adalah yang memberikan kemanfaatan kepada sesama, ” tutup Prof Budi.

    Sementara itu, perwakilan MURI Awan Rahargo mengatakan pemberian penghargaan ini merupakan wujud apresiasi karena FK UNAIR telah menjadi contoh yang luar biasa untuk Indonesia dan dunia. “Momentum ini sangat istimewa, karena tidak hanya satu, akan tetapi empat pencapaian peristiwa superlatif Rekor Muri, ” jelas Awan.

    Tidak lupa, Awan sebagai Wakil Direktur Operasional MURI juga menyampaikan permohonan maaf karena bapak Jaya Suprana, Pendiri Museum Rekor Indonesia belum bisa hadir secara langsung karena kendala kondisi kesehatan.“Dengan ini saya ucapkan selamat kepada FK UNAIR yang mendapat rekor MURI pada empat kategori, ” pungkasnya. (*)

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    PKS Usulkan Raffi Ahmad Capres 2024, Pakar...

    Artikel Berikutnya

    Kata Dosen FPsi UNAIR tentang Pulihkan Trauma...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami