Kenalkan Budaya Mistis Jepang, ITS Pamerkan Yokai Parade

    Kenalkan Budaya Mistis Jepang, ITS Pamerkan Yokai Parade

    SURABAYA, - Dalam misi memperkuat pemahaman budaya Jepang melalui seni visual, The Japan Foundation Jakarta secara aktif berkolaborasi di Indonesia untuk menyelenggarakan beragam pameran keliling, salah satunya adalah Yokai Parade: Supernatural Monsters from Japan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ditunjuk sebagai tuan rumah pameran wilayah Surabaya untuk menampilkan karya mistis hasil kurator Yumoto Koichi, 13 Juli - 2 Agustus 2022.

    Dalam acara pembukaan pameran yang digeber di Departemen Desain Interior ITS, Rabu (13/7/2022), Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Takeyama Kenichi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada ITS karena sudah bersedia menjadi tuan rumah pameran keliling Yokai Parade ini. Di Indonesia, ITS dinilai telah menjadi sahabat lama oleh berbagai instansi di Jepang, termasuk The Japan Foundation Jakarta. “Terlebih, ITS selalu mendukung perkembangan budaya melalui departemen dan fakultasnya, ” tuturnya.

    Takeyama juga menjelaskan, yokai Jepang telah muncul dalam berbagai cerita sebagai karakter yang mengekspresikan kekuatan supranatural untuk menanamkan kejutan dan ketakutan pada orang-orang. Namun, seiring perkembangan teknologi yang perlahan membawa perubahan pada kehidupan masyarakat, yokai tampaknya berangsur-angsur menjadi sesuatu yang tidak terlalu ditakuti dan dipandang sebagai sosok yang lebih menawan dan ramah. 

    Ditambahkan pula bahwa masyarakat Jepang juga masih memiliki budaya menikmati cerita hantu di musim panas, dengan yokai terlihat mendominasi layar televisi dan teater di seluruh negeri. Pameran ini berfokus pada popularisasi yokai dengan mengundang masyarakat untuk menjelajahi dunia misteri Jepang yang mendalam. “Diharapkan kolaborasi ini memperkuat keterkaitan budaya Jepang dan Indonesia melalui seni visual modern, ” harapnya.

    Menimpali hal tersebut, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng mengatakan bahwa acara ini dapat digelar dengan meriah akibat kelekatan dan kolaborasi antara ITS dengan Jepang yang sudah memasuki tahap serius di berbagai bidang. “Tak hanya mendukung perkembangan di ranah inovasi dan teknologi, ITS juga berkembang di ranah budaya-budaya lokal maupun mancanegara, ” ungkap guru besar Teknik Elektro yang biasa disapa Ashari ini.

    Pameran ini dinilai sejalan dengan visi misi ITS melalui Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) atau Creabiz yang akan menjadi garda terdepan pengembangan desain kreatif yang produktif dan berbasis teknologi. “FDKBD, terkhusus Departemen Desain Interior juga akan aktif dalam mendukung pendidikan budaya dalam pengembangan masyarakat berbasis desain dan industri kreatif, ” jelasnya.

    Di luar itu, Ashari mengungkapkan ketertarikannya pada budaya yokai yang masih dikenal luas oleh generasi muda berkat kehadirannya melalui serial kartun, ikon suatu wilayah, tema pada makanan sushi, dan peralatan rumah tangga. Tak hanya itu, selama pandemi Covid-19, diketahui bahwa yokai ini juga dijadikan sebagai sosok penangkal bahaya atau bala oleh masyarakat modern Jepang.

    Para pengunjung di pameran mistis ini akan mendapat cerita yang lebih detail mengenai yokai yang populer seperti Kappa, Nurikabe, Oiwa, Nine Tail Fox dan yang baru-baru ini populer pada masa pandemi adalah Amabie. Pameran ini sebagian besar terdiri dari replika berkualitas baik dan menerapkan fitur Augmented Reality (AR) di beberapa karya seni, yang apabila dipindai AR Code-nya akan muncul cerita tentang yokai tersebut. 

    Perlu diketahui juga bahwa pameran ini telah berkeliling dunia sejak tahun 2021, dan Indonesia menjadi negara kelima yang berkesempatan memamerkan karya-karya tersebut setelah sebelumnya berkeliling di Slovenia, Italia, Rusia, dan Turki. Selain penyelenggaraan di ITS Surabaya, Yokai Parade juga telah berhasil menyambangi Jakarta pada Juni lalu di Bentara Budaya Jakarta. (HUMAS ITS)

    Reporter: Fauzan Fakhrizal Azmi

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Direktur SIKIA UNAIR Tekankan Calon Lulusan...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami