Mahasiswa ITS Rancang Ekosistem Bisnis Digital Masuk Sektor Pendidikan

    Mahasiswa ITS Rancang Ekosistem Bisnis Digital Masuk Sektor Pendidikan

    SURABAYA - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas solusi agar eksplorasi layanan blockchain dan aset kripto dapat diterima dan berkembang di sektor pendidikan yang ditargetkan untuk mahasiswa. Solusi ini mampu memperluas wawasan mahasiswa di bidang ekosistem finansial berkelanjutan dalam mata uang digital.

    Eksplorasi layanan blockchain dan aset kripto saat ini masih mendapat banyak persepsi negatif dari masyarakat. Hal ini disebabkan banyaknya pihak yang masih meragukan mengenai cara kerja dan legalitas mata uang digital tersebut serta keamanan transaksi bagi penggunanya. “Saat ini sudah banyak platform digital yang menyediakan transaksi fisik bitcoin dan aset kripto yang legal dan terpercaya, ” ungkap Firmansjah Muhammad, Selasa (27/6/2022).

    Mahasiswa Departemen Teknik Sipil ITS yang akrab disapa Firman ini menuturkan, untuk menepis stigma negatif tersebut, dibutuhkan upaya pengembangan ekosistem dalam menyebarluaskan kebebasan finansial dan ekosistem kripto di Indonesia. Mahasiswa sebagai agen perubahan inilah yang menjadi target tepat untuk membawa masuk inovasi platform tranksaksi kripto bisa diterima masyarakat lewat program edukasi mata uang digital.

    Bersama kedua anggota lainnya, Nur Alifiah Mutik Ghassani dan Muhammad Dzakwan Nabil, Firman menginisiasi ide inovatif untuk mengembangkan platform edukasi daring mengenai kripto dengan harga terjangkau. “Selain dengan kursus online, bermitra dengan kampus menjadi salah satu solusi untuk memperluas jangkauan di tingkat mahasiswa, ” lanjut pemuda asal Jakarta ini.

    Firman menambahkan bahwa program edukasi mata uang digital tersebut akan turut aktif terjun untuk memberikan webinar dan kuliah tamu langsung di beberapa universitas mitra. Adapun keuntungan yang dapat diperoleh oleh mahasiswa prioritas yang berpartisipasi dalam program ini adalah mahasiswa bisa memperoleh modul pembelajaran tambahan dan kartu hadiah kripto. “Mahasiswa juga bisa mengikuti bootcamp mata uang kripto untuk memperluas wawasan seputar mata uang digital ini, ” lanjutnya.

    Ide inovatif membawa platform tranksaksi kripto di sektor pendidikan melalui program edukasi mata uang digital ala mahasiswa ITS ini telah berhasil membawa tim yang diketuai Firman menyabet gelar Juara I dalam kompetisi Gadjah Mada Business Case Competition (GMBCC), minggu lalu. 

    “Harapannya, pemuda-pemuda Indonesia mampu memperluas keilmuannya mengenai bisnis digital berkelanjutan dan membawa perubahan bagi perekonomian bangsa, ” pungkasnya. (HUMAS ITS) 

    Reporter: Frecia Elrivia Mardianto

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    ITS Raih Gelar Terbaik pada Dua Indikator...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami