Mahasiswi Ilmu Sejarah Raih Juara Berkat Ide Cegah Ketimpangan Pangan

    Mahasiswi Ilmu Sejarah Raih Juara Berkat Ide Cegah Ketimpangan Pangan

    SURABAYA - Kabar membahagiakan datang dari Yulia Rohmawati, mahasiswi program studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (UNAIR). Ia berhasil meraih juara 3 Civic Essay Competition yang diselenggarakan oleh program studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Senin (15/8/2022).

    Yulia bercerita bahwa perlombaan esai tersebut dilaksanakan dalam empat tahap. Pertama, babak penyisihan berupa seleksi administrasi. Kedua, babak semifinal berupa seleksi substansi oleh dewan juri untuk memilih 10 finalis dengan nilai tertinggi yang akan mengikuti babak final. Ketiga, babak final berupa presentasi esai 10 finalis. Dan terakhir, pengumuman 3 besar pemenang.

    Kemudian, bendahara Komunitas Lingkar Prestasi itu menjelaskan bahwa gagasan yang ia bawa bermula dari keresahannya mengenai waste food. Ia sangat menyayangkan mengapa di Indonesia masih banyak orang kelaparan dan banyak orang yang gemar membuang makanan. Padahal, Indonesia sudah berkomitmen mewujudkan SDGs yang salah satu poinnya yaitu Zero Hunger.

    Berangkat dari persoalan tersebut, ia menggagas sebuah ide berupa komik digital bernama COMFOODST sebagai media edukasi food waste management pada anak agar dapat mencegah ketimpangan pangan yang lebih buruk di masa mendatang.

    “Di Indonesia ini,  kan, seolah kayak ada ketimpangan pangan, ya. Ada masyarakat yang kelaparan dan sebaliknya ada mereka yang sukanya berlebih-lebihan sama makanan. Entah itu dibuang-buang,  enggak dihabiskan, padahal itu masih layak, ” terang Yulia.

    “Nah, komik digital COMFOODST ini tujuannya untuk mengedukasi anak-anak supaya punya kesadaran akan hal tersebut. Jadi, biar anak-anak tahu food waste itu bagaimana dan cara untuk me-manage makanan supaya tidak terbuang-buang. Di sini, anak-anak juga bisa belajar peduli terhadap sesama melalui cerita-cerita yang ada di komik digital COMFOODST itu tadi, ” tambahnya.

    Yulia Rohmawati, mahasiswi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (Sumber: Dokumen pribadi)

    Sebagai penutup, tak lupa ia memberikan beberapa kiat sukses mengikuti kompetisi penulisan esai. Pertama, rajin mengeksplor ide dengan banyak membaca. Sebab, dengan membaca seseorang dapat mengetahui permasalahan yang ada dan terarah untuk mencari solusinya. 

    Kedua, mengikuti tata tertib perlombaan, mulai dari administrasi hingga aturan penulisan esai. Meskipun ide dan esai bagus, jika tidak sesuai, maka bisa jadi tidak lolos. Terakhir, banyak berdoa dan selalu memberikan yang terbaik.

    “Buat teman-teman yang juga senang ikut lomba, tetap dijaga terus, ya, semangatnya. Kalah menang biasa, yang penting pengalaman juga prosesnya. Aku juga sering kalah, tapi kupikir dari situ justru jadi ajang buat diriku untuk belajar lebih baik lagi, ” tukasnya. (*)

    Penulis: Rafli Noer Khairam

    Editor: Binti Q. Masruroh

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Intip Kisah Mahasiswa FISIP UNAIR Ikuti...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami