Pahami Gejala dan Penanganan Dehidrasi pada Kuda

    Pahami Gejala dan Penanganan Dehidrasi pada Kuda
    Kuda Tunggangan Wisata di Kawasan Gunung Bromo (Sumber: Unsplash.com)

    SURABAYA - Kuda menjadi hewan yang banyak digunakan sebagai transportasi di berbagai tempat wisata. Baik menjadi kuda tunggangan maupun menarik delman. Dengan banyaknya aktivitas kuda yang dilakukan selama periode liburan, sering joki kuda kurang memahami bahwa kuda telah mengalami dehidrasi dan tiba-tiba berakhir jatuh lemas di jalanan. 

    Gejala Dehidrasi 

    Dosen Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Muhammad Thohawi Elziyad Purnama drh M Si pada Jum'at (1/7/2022) mengungkapkan dehidrasi merupakan gejala kekurangan cairan tubuh sehingga kuda dalam waktu singkat performa fisik akan menurun. Tanda yang dehidrasi dapat dilihat jelas melalui gejala fisik yang terjadi.

    “Gejalanya adalah demam, frekuensi nafas meningkat, terdengar spasmus saluran cerna, berkeringat, jika terlampau berat dapat diikuti kencing kekuningan hingga tanda azoturia”, ungkapnya.

    Standar Kecukupan Air

    Thohawi menjelaskan kecukupan cairan dalam tubuh kuda sangat vital untuk diperhatikan, terutama dalam kondisi melakukan aktivitas tinggi. Akses minuman perlu diberikan sepanjang waktu dengan jumlah standar konsumsi minimal air.

    “Konsumsi air minimal 18 liter per hari. Pemberian ramuan tidak bisa menghalangi terjadinya dehidrasi. karena ramuan hanya untuk suplemen saja”, jelasnya.

    Dosen Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Muhammad Thohawi Elziyad Purnama drh M SiLangkah Jika Kuda Mengalami Dehidrasi Parah

    Apabila mengalami kondisi dehidrasi ekstrim yang menyebabkan kuda terjatuh lemas, joki atau penunggang harus tahu bagaimana cara untuk dapat mengatasinya segera. Agar kondisi kuda segera stabil dan tidak menuju ke arah collapse. 

    “Berikan ruang dan jangan berkerumun di sekitar kuda, siram air mengalir di badan dan kaki, buat atap atau kain untuk berteduh sementara. Segera hubungi dokter hewan untuk mendapat terapi segera”, tuturnya.

    Faktor Daya Tahan Tubuh dan Cuaca

    Ketua Program Studi Kedokteran hewan SIKIA itu mengatakan daya tahan tubuh kuda sangat berpengaruh pada jangka waktu aktivitas yang dapat dilakukannya. Kebiasaan harian dan latihan fisik akan meningkatkan daya tahan tubuh kuda menjadi lebih kuat. Namun tetap harus memperhatikan kondisi cuaca yang terjadi.

    “Tergantung habit harian, latihan fisik juga bergantung temperatur daerah setempat. Jika kondisi (udara) panas dan menunjukkan keringat berlebih (dehidrasi), dapat dihentikan aktivitas dahulu”, katanya.

    “Kuda dapat rutin diajak exercise (longsere) ringan setiap hari setelah makan normal”, tambahnya. (*)

    Penulis: azhar burhanuddin

    Editor: Feri Fenoria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Ahli Gizi UNAIR Bagi 4 Tips Atasi Kolesterol...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami