Kukuhkan Maba Pascasarjana, Rektor Ajak Maksimalkan Kesempatan Studi di Tengah Pandemi

    Kukuhkan Maba Pascasarjana, Rektor Ajak Maksimalkan Kesempatan Studi di Tengah Pandemi
    Rektor UNAIR Prof Moh Nasih saat memberikan sambutan pengukuhan Maba Pascasarjana 2022. (Foto: Agus Irwanto).

    SURABAYA - Pertengahan bulan Februari tahun 2022, Universitas Airlangga kembali menggelar Pengukuhan Mahasiswa Baru Program Doktor, Magister, Spesialis, dan Profesi. Diselenggarakan secara online, pengukuhan tersebut dihadiri langsung oleh rektor dan jajaran pimpinan bersama  mahasiswa baru pada Selasa (15/2/2022).

    Pada sambutan pembuka, Rektor UNAIR Prof  Moh Nasih mengajak seluruh peserta sidang untuk bersyukur atas karunia yang telah diberikan tuhan yang maha esa. Karena di tengah pandemi Covid-19, UNAIR dapat melaksanakan kegiatan pengukuhan mahasiswa baru pascasarjana tahun 2022. Prof. Nasih juga tidak lupa memberikan ucapan selamat kepada seluruh mahasiswa baru. Tidak hanya itu, Prof. Nasih juga menegaskan bahwa pengukuhan menjadi awal langkah untuk menjadi yang terbaik.

    “Hari yang sungguh sangat membahagiakan bagi kita semuanya, ditengah pandemi covid-19 ini tuhan yang maha esa memberikan kesempatan kepada kita semua untuk bisa terus menerus beraktivitas yakni pengukuhan mahasiswa baru pascasarjana tahun 2022, ” imbuhnya.

    Sambutan selanjutnya, Prof. Nasih menekankan bahwa usaha tidak akan menghianati hasil. Hasil yang diperoleh kedepan tergantung dari aktivitas dan proses yang dilakukan. Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan kelulusan yang tepat waktu. 

    “Sungguh saya sangat berharap agar bisa mewisuda anda semuanya tepat waktu. Karena ada beberapa mahasiswa program magister menghabiskan waktu lebih dari 2 tahun untuk lulus program magister, ” jelasnya.

    Universitas Airlangga berkomitmen, sambung Prof Nasih, untuk memberikan nilai tambah yang maksimal bagi seluruh peserta didik dengan tema Sustainable Indonesia For All. Komitmen Universitas Airlangga untuk mahasiswa yaitu setelah lulus, mahasiswa mendapatkan ilmu yang bermakna bagi kehidupan mengangkat kemulian kehidupan di dunia maupun akhirat.

    Pada akhir sambutanya, Prof Nasih berpesan bahwa waktu yang cukup untuk belajar tidak bisa diukur dari lamanya tahun pembelajaran. Akan tetapi seberapa besar investasi waktu yang digunakan untuk terus belajar, menjadi hikmah, pengetahuan serta kebijakan dalam menjalani kehidupan.

    “Sekali lagi saya sampaikan bahwa hasil tidak pernah menghianati proses yang bapak ibu, kawan-kawan lakukan bersama, ” pungkasnya. (**)

    Penulis : Ananda Wildhan Wahyu Pratama.

    Editor : Nuri Hermawan.

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Fapet dan Disnak Giatkan Program Pengembangan...

    Artikel Berikutnya

    Konflik Rusia-Ukraina, Pakar Unair Sebut...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami